Kecap legendaris asli Purwodadi |
Kabar Klambu - Purwodadi identik dengan sajian swike yang manis nan gurih. Kunci kelezatan sajian berbahan utama kodok ini terletak pada kecap manisnya, Ya Kecap Purwodadi cap Udang.
Pembuatan kecap manis yang diadaptasi dari budaya China juga sampai ke pelosok Jawa Tengah. Salah satunya di Kabupaten Grobogan yang dikenal akan produk kecap manis legendaris, Kecap Purwodadi cap Udang.
Menyambangi pabriknya di Jalan Siswamiharja nomor 12, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, para awak media melihat langsung kegiatan home industry ini. Pabrik kecap ini sudah berusia 63 tahun.
Kecap ini memakai label berwarna kuning terang dengan gambar udang berwarna merah. Labelnya bertuliskan Kecap Purwodadi cap Udang Manis Gurih Terbikin oleh Ny. Oei Hok Hoo dan dikemas dalam botol kaca dan plastik.
Kecap ini menjadi primadonanya kecap di kalangan warga Kabupaten Grobogan. Menurut masyarakat setempat, makan tak lengkap tanpa kecap dengan rasa manis gurih ini. Misalnya saja sajian swike yang jadi ikon kuliner Purwodadi. Olahan daging kodok berbumbu tauco, bawang putih dan kecap manis ini terasa kurang afdol tanpa kecap cap Udang.
Proses produksi kecap dilakukan secara manual |
Bahkan, pihaknya memastikan jika rumah tangga di wilayah kabupaten setempat sebagian besar menggunakan Kecap Purwodadi Cap Udang untuk menambah kelezatan pada menu masakannya. Ini karena rasa kecap manisnya tidak pekat tetapi manis dengan aksen gurih yang seimbang.
"Ada yang kurang kalau makanan belum dicampur Kecap Cap Udang, katanya begitu," ungkap perempuan 75 tahun ini. Dia membeberkan alasan Kecap Cap Udang masih punya tempat di hati warga, yakni penggunaan bahan yang alami. Tanpa memakai kimia dan juga tanpa bahan pengawet. Bahkan kecap ini juga mempunyai masa kedaluarsa pendek, sekitar 2-3 bulan.
Proses pembuatan Kecap Cap Udang Purwodadi |
Dia menjamin jika bahan pembuatan kecap merupakan bahan pilihan. "Terlebih lagi, untuk proses pembuatan kecap masih manual. Seperti halnya pakai kayu untuk bahan bakarnya," terangnya.
Kecap Purwodadi Cap Udang ini bermula dari tangan dingin Kwee Yoe Kwie. Pada 1955 Kwee Yoe Kie berhasil mendirikan Kecap Cap Potret. Kemudian jejaknya diteruskan anaknya, Kustinah. Kemampuan bisnis ayahnya benar-benar terwaris di diri Kustinah. Tidak heran, Kustinah bersama suami berhasil mendirikan perusahaan Kecap Cap Udang.
Pabrik ini berkembang pesat di Grobogan. Mereka mampu memasarkan di seantero Grobogan. Lantas, pengelolaan perusahaan dipegang oleh salah satu anaknya, Eni Wati Raharjo (64). Menurut Eni pemasaran kecap masih sebatas dalam kota. Seperti di Godong, Kuwu, Wirosari dan kecamatan lain.
"Baru dalam kota. Karena memang kami terus menguatkan pasar di dalam kota saja," ujarnya. Sri Lestari, salah satu pekerja Kecap Cap Udang mengaku senang bekerja di tempat tersebut. Bahkan hal itu dilakoninya sejak belasan tahun lalu. "Sudah hampir 15 tahun saya kerja di sini (perusahaan Kecap Cap Udang)," ungkap Sri ditemui sedang memasukkan cairan kecap ke dalam botol kosong.
Kecap Purwodadi cap Udang ini mudah dikenali karena warna kuning merah labelnya. Bagi warga Purwodadi yang merantau ke luar daerah kecap ini juga selalu dibawa sebagai pelengkap makan.
-KK/SP-