![]() |
Siti Aisyah Saat Di Tinjau Dinas Sosial Kabupaten Grobogan |
Selain perorangan dan organisasi, bantuan dari instansi juga diterima pihak keluarganya. Salah satunya adalah bantuan dari Dinas Sosial Grobogan yang disalurkan langsung ke rumah orang tuanya, Selasa (23/1/2018).
“Kami prihatin dengan kondisi yang dialami Siti Aisyiah. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban. Kami akan berupaya untuk membantu keluarga ini,’’ Kata Kepala Dinsos Grobogan Andung Sutiyoso saat menyerahkan bantuan didampingi Camat Grobogan Nur Nawanta itu.
Siti Aisyiah merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Kedua orang tuanya, Sukarmin (58) dan Siti Kusmiati (48) hanya berprofesi sebagai buruh tani.
Saat menerima bantuan, Siti Kusmiati tampak terharu. Ia pun mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan berbagai pihak.
“Bantuan yang saya terima sudah mencukupi kebutuhan. Kami hanya berharap keajaiban untuk kesembuhan Siti Aisyiah,” katanya.
Siti menyatakan, saat anaknya masih berusia dua tahun Siti Aisyah diperiksakan ke dokter anak di Rumah Sakit yang ada Purwodadi. Namun, pihak rumah sakit tidak sanggup menangani, sehingga Siti Aisyah dirujuk ke Rumah Sakit di Semarang.
“Saat dibawa ke Semarang, anak saya divonis tidak akan memiliki umur panjang. Dari keterangan dokter, otaknya sudah penuh cairan bahkan jaringan otaknya sudah rusak, dan tidak bisa diobati lagi,” imbuhnya.
Sejak itu, dia bersama istrinya memutuskan untuk tidak membawanya berbobat lagi. Mereka sudah pasarah dan menyerahkan segalanya pada Yang Maha Kuasa. Meski demikian, perhatian terhadap anak bungsunya tetap dilakukan semaksimal mungkin.
Keluarga tersebut, saat ini belum memiliki kartu BPJS untuk menunjang pengobatan Siti Aisyiah. Mereka selama ini hanya mengharapkan bantuan dari para dermawan.
“Setelah dengar penjelasan dokter, saya hanya bisa pasrah pada Allah. Kami berharap masih ada mukjizat,’’ imbuh Sukarmin.
Siti Aisyiah merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Kedua orang tuanya, Sukarmin (58) dan Siti Kusmiati (48) hanya berprofesi sebagai buruh tani.
Saat menerima bantuan, Siti Kusmiati tampak terharu. Ia pun mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan berbagai pihak.
“Bantuan yang saya terima sudah mencukupi kebutuhan. Kami hanya berharap keajaiban untuk kesembuhan Siti Aisyiah,” katanya.
Siti menyatakan, saat anaknya masih berusia dua tahun Siti Aisyah diperiksakan ke dokter anak di Rumah Sakit yang ada Purwodadi. Namun, pihak rumah sakit tidak sanggup menangani, sehingga Siti Aisyah dirujuk ke Rumah Sakit di Semarang.
“Saat dibawa ke Semarang, anak saya divonis tidak akan memiliki umur panjang. Dari keterangan dokter, otaknya sudah penuh cairan bahkan jaringan otaknya sudah rusak, dan tidak bisa diobati lagi,” imbuhnya.
Sejak itu, dia bersama istrinya memutuskan untuk tidak membawanya berbobat lagi. Mereka sudah pasarah dan menyerahkan segalanya pada Yang Maha Kuasa. Meski demikian, perhatian terhadap anak bungsunya tetap dilakukan semaksimal mungkin.
Keluarga tersebut, saat ini belum memiliki kartu BPJS untuk menunjang pengobatan Siti Aisyiah. Mereka selama ini hanya mengharapkan bantuan dari para dermawan.
“Setelah dengar penjelasan dokter, saya hanya bisa pasrah pada Allah. Kami berharap masih ada mukjizat,’’ imbuh Sukarmin.