Memanfaatkan Kreatifitas Pemudanya, Desa Terkesi dan Dusun Tambahmulyo Tak Perlu Menyewa Hiburan Untuk Memeriahkan 17-an

Acara pentas seni Desa Terkesi
Kabar Klambu - Untuk memeriahkan semarak hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73 biasanya setiap desa akan mengadakan pertunjukkan yang tujuannya untuk menghibur warganya. Ada berbagai cara untuk membuat suasan 17-an menjadi meriah. Bisa dengan mengadakan lomba, pertunjukan pentas seni atau menyewa hiburan dari luar seperti ketoprak atau dagelan. Namun biasanya opsi yang terakhir disebut itu membutuhkan biaya yang lumayan besar, terlebih jika yang di datangkan adalah group kesenian yang sudah terkenal.

Di Desa Terkesi dan di Dusun Tambahmulyo desa Penganten Kecamatan Klambu, mereka memilih opsi dengan memberdayakan para pemuda di wilayahnya masing-masing dengan mengadakan pertunjukan pentas seni berupa drama teatrikal, dance anak atau bahkan rebana ibu-ibu setempat. Mereka tak perlu keluar budget banyak untuk mendatangkan hiburan dari luar yang tujuannya pun sama yakni menyemarakkan desanya dalam memperingati hari kemerdekaan.

Menurut keterangan bayan desa Terkesi Muhamad Bukhori yang rencananya akan menggelar acara nonstop pensi pada tanggal 26 Agustus 2018 ini menjelaskan, bahwa memberikan wadah kreatifitas untuk warganya juga merupakan sebuah hiburan yang sangat menarik. Bahkan ia menilai lebih menarik daripada jika menyewa hiburan atau tontonan dari luar daerah. Selain akan menghambur-hamburkan uang untuk biaya sewa artisnya, hal tersebut juga di nilai kurang pas karena inti dari acara 17-an adalah pesta rakyat dimana warga sekitar-lah yang seharusnya menjadi pemilik dari pesta tersebut.

"Di Desa Terkesi ini kami memilih mengadakan pertunjukkan yang murni berasal dari kreatifitas warga disini. Kami dari panitia cuma menyediakan wadah sebagai penyalur kreatifitas mereka. Kalau mendatangkan hiburan dari daerah lain mendingan mereka saya suruh nonton di Youtube saja" Ujar Bukhori.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Eri, salah satu panitia acara pentas seni kemerdekaan dari dusun Tambahmulyo desa Penganten yang akan menggelar sebuah pertunjukkan drama teatrikal berjudul "Jaman Edan" pada 18 agustus ini. Eri menilai, bahwa kreatifitas pemuda itu butuh wadah untuk kemudian di salurkan agar tak tersia-siakan sehingga dampak terburuknya para pemuda akan cenderung lari ke minuman keras.

"Di Dusun Tambahmulyo malam tanggal 18 agustus ini kami akan mengadakan pertunjukkan drama. Selain untuk menghibur warga, acara ini juga adalah bentuk penyaluran kreatifitas pemuda disini biar nggak lari ke miras atu narkoba" ungkap Eri.