Kebakaran Rajek, Godong |
Rumah berbentuk limasan di Dusun Rajek RT 07 RW 01 Desa Rajek, Kecamatan Godong tersebut merupakan milik Mathori (34). Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Kerugian material diperkirakan mencapai sekitar Rp 200 juta.
Informasi yang didapat menyebutkan, kebakaran diketahui oleh para petani yang ada di sawah. Saat itu, para petani melihat ada kepulan asap tebal membubung tinggi dari arah perkampungan.
”Pagi tadi saya lihat ada asap hitam dari arah kampung. Kemudian, saya dan para petani lainnya langsung berlarian untuk mencari tahu sumber asap,” kata Ansori, warga setempat.
Saat sampai di perkampungan, warga mendapati rumah milik Matori sudah terbakar. Selanjutnya, warga berupaya melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya. Namun, upaya pemadaman tidak berhasil dilakukan karena terbatasnya sumber air dan adanya hembusan angin yang menyebabkan kobaran cepat membesar.
Saat melakukan pemadaman, warga juga sempat berupaya menyelamatkan barang berharga di dalam rumah. Sejumlah barang berharga, termasuk beberapa sepeda motor akhirnya bisa digotong keluar rumah. Namun, satu unit mobil Kijang Super tahun 1990 yang ada di dalam rumah tidak berhasil diselamatkan.
Api berkobar sangat cepat. Upaya pemadaman jadi sulit dilakukan,” kata Kades Rajek Moh Dhori.
Upaya pemadaman baru bisa dilakukan setelah ada dukungan empat armada damkar dari Pos Gubug dan Purwodadi. Meski demikian, petugas dan warga butuh waktu hampir 1 jam untuk menjinakkan amukan si jago merah.
Dhori menyatakan, tidak ada korban dalam peristiwa itu. Untuk tafsir kerugian diperkirakan mencapai Rp 200 juta.
Mengenai penyebab kebakaran diduga kuat berasal dari pembakaran sampah yang menjalar hingga dinding rumah. Sebelum kejadian, pemilik rumah sempat membakar sampah di pekarangan belakang. Setelah itu, pemilik rumah berangkat kerja di bengkel miliknya yang ada di Desa Ketitang.
”Kemungkinan saat itu api yang membakar sampah belum padam sehingga menjalar ke dalam rumah karena terkena angin,” kata Dhori.
Warga sekitar lokasi sudah berusaha memadamkan api dan dibantu dua unit mobil damkar milik Pemkab Grobogan. Mereka berupaya memadamkan, namun terkendala cuaca panas dan angin yang kencang.
Api menghanguskan 2 rumah bentuk limasan yang terbuat dari rangka jati, dan dinding papan jati beserta isinya.
"Dugaan sementara api berasal dari sisa pembakaran sampah di samping rumah korban yang lupa dimatikan," imbuhnya.