Kali Blok Ditutup, Petani Di Klambu Kesulitan Mengairi Sawah

Kali Blok surut tak dialiri air
Kabar Klambu - Setiap memasuki bulan juli-agustus aliran sungai irigasi yang juga biasa disebut masyarakat sebagai kali blok ditutup. Hal ini berdampak pada kesulitannya para petani di desa Klambu yang saat ini sedang memasuki masa tanam. Seperti yang dirasakan Supaat (46) petani yang sedang menanam jagung mengaku harus menggunakan mesin diesel untuk menyedot air.

Penggunaan mesin diesel tentu membutuhkan biaya operasional yang tinggi dari segi bahan bakar. Mesin diesel dengan bahan bakar petalite bisa menghabiskan hingga 3 liter per hari untuk lahan seluas setengah hektar.

"Ya terpaksa pakai diesel buat ambil air di kali yang masih dialiri air yang jaraknya cukup jauh dari sawah saya. Kalau pakai diesel yang pertalite bahan bakarnya sehari bisa sampai 3 liter kadang lebih" ujar Supaat.

Tak hanya Supaat saja, dilokasi sawah lain milik warga yang menanam cabai pun turut merasakan dampak penutupan kali blok. Mereka mengeluhkan semakin tinggi biaya tanam mulai dari naiknya harga pupuk sekarang ditambah lagi dengan biaya operasional untuk meyedot air.

Bertambahnya biaya tanam, berbanding terbalik dengan harga jual setelah panen. Hal ini menjadikan para petani kerap kali merugi saat masa panen tiba.