40 Tahun Menabung, Kakek Tukang Becak Di Getasrejo, Grobogan Akhirnya Berangkat Haji

Kakek Mashuri saat mempersiapkan perlengkapan untuk pergi ke tanah suci
Kabar Klambu - Sebuah kesabaran pasti selalu berbuah manis, mungkin itulah agaknya yang ditunjukkan oleh sepasang kakek dan nenek warga RT 04 RW 03 Getasrejo, Grobogan bernama kakek Mashuri yang berusia 62 tahun serta istrinya Nenek Siti Fatimah 59 tahun. Pasalnya pasangan suami istri tersebut kini berhasil mewujudkan impiannya untuk singgah ke tanah suci setelah menabung selama kurang lebih 40 tahun. Lebih mengejutkan lagi, ternyata sang kakek berprofesi sebagai tukang becak.

Menurut ketarangan Kakek Mashuri, dirinya mengumpulkan uang dari hasil mengayuh becak sedikit demi sedikit sejak masih muda. Berkat kesabaran dan ketekunannya kini kakek Mashuri akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya untuk berangkat naik haji tahun 2018 ini sejak pertama kali mendaftar pada tahun 2011 yang lalu tergabung dalam rombongan jamaah haji asal Grobogan kloter 75.

Kakek Mashuri beserta istri 
“Saya jadi tukang becak sudah berpuluh-puluh tahun. Sejak masih muda, uang yang saya dapat, saya kumpulkan. Saya belikan sapi untuk diternak. Kemudian saya pelihara. Tahun 2011, sapi itu saya jual. Saat itu, harga seekor sapi saat itu masih bagus. Saya jual sapi-sapinya kemudian untuk mendaftar haji bersama istrinya,” ungkap Mashuri, yang diamini istrinya.

Selama ini keduanya memang dikenal mempunyai semangat hidup yang kuat. Sebagai bukti, Mashuri mengajak istrinya mempersiapkan banyak hal untuk berangkat ke Tanah Suci nanti. Terutama persiapan kesehatan fisik dan mental.

Cita-cita luhur pasangan Kakek Mashuri dan Siti Patimah ini menjadi inspirasi bagi anak-anaknya. Menurut mereka, kedua orang tuanya memiliki sifat keiklasan dan semangat hidup yang kuat sehingga menjadikannya teladan bagi anak-anaknya. Sebagai bentuk perhatian kepada Mashuri dan Siti Patimah, anak-anaknya membantu mempersiapkan semua kebutuhan yang akan dibawa keduanya ke Tanah Suci nanti.

Saat ini, Mashuri dan Siti Patimah mempersiapkan kesehatan isik dan bekal yang akan dibawa saat menunaikan ibadah haji. Terutama persiapan fisik dan mental mengingat mereka termasuk peserta haji berusia lanjut.