Calon Gubernur Usungan Gerindra dan PKS Di Pulau Jawa Semuanya Tumbang

Gerindra dan PKS Tumbang di Tanah Jawa

27 Juni 2018 agaknya memang menyisakan cukup banyak duka. Tak hanya fans Jerman yang harus menangis karena tim kesayangan mereka tersingkir dan menjadi juru kunci di ajang Piala Dunia, namun juga para fans duo Gerindra-PKS yang terpaksa gigit jari karena semua pasangan Gubernur-Wakil Gubernur yang diusung Gerindra dan PKS di Pilgub di pulau Jawa semuanya kalah.

Di Jawa, Gerindra dan PKS memang cukup apes. Maklum saja, tiga pasangan yang mereka usung di Pilgub Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, semuanya kalah berdasarkan hasil hitung cepat.

Di Jawa Barat, misalnya, Gerindra dan PKS ditambah dengan PAN mengusung pasangan Mayjen TNI (Purn) Sudrajat – Ahmad Syaikhu. Pasangan nomor urut 3 ini berdasarkan hasil hitung cepat versi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mendapatkan perolehan suara sebesar 29.58%, masih kalah dari pasangan Ridwan Kamil – Ruzhanul Ulum yang diusung oleh Hanura, PPP, PKB, dan Nasdem dengan perolehan suara 32.26%.

Sementara berdasarkan hitung cepat versi Lembaga Survei Indonesia (LSI), pasangan Sudrajat – Ahmad Syaikhu mendapatkan perolehan suara 28%, kalah dengan pasangan Ridwan Kamil – Ruzhanul Ulum dengan 33%.

Di Jawa Tengah, Gerindra dan PKS ditambah dengan PAN dan PKB mengusung pasangan Sudirman Said – Ida Fauziyah. Pasangan ini berdasarkan hasil hitung cepat versi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mendapatkan perolehan suara sebesar 41.42%, kalah dari pasangan Ganjar Pranowo – Taj Yasin yang diusung oleh Nasdem, Demokrat, PPP, dan PDIP dengan perolehan suara 58.58%.

Sedangkan berdasarkan hitung cepat versi Lembaga Survei Indonesia (LSI), pasangan Sudirman Said – Ida Fauziyah mendapatkan perolehan suara 41,7%, kalah dengan pasangan Ganjar Pranowo – Taj Yasin dengan 58,3%.

Nah, di Jawa Timur, Pasangan Saifullah Yusuf – Puti Guntur Soekarno yang diusung oleh Gerindra dan PKS bersama PDIP dan PKB pun ternyata tumbang. Perolehan suara Saifullah Yusuf – Puti Guntur Soekarno berdasarkan hasil hitung cepat versi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) sebesar 47.72%. Kalah dari pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak yang diusung PPP, Golkar, Hanura, PAN, Nasdem, Demokrat dengan perolehan suara 52.28%.

Hasil hitung cepat versi Survei Indonesia (LSI) malah lebih telak lagi. Pasangan Saifullah Yusuf – Puti Guntur Soekarno hanya mendapatkan perolehan suara sebesar 45.7%, sedangkan Khofifah – Emil Dardak sebesar 54.3%.

Tiga kekalahan ini tentu saja cukup membuat Gerindra dan PKS terpukul. Maklum saja, sebab Jawa sebagai wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak memang cukup sahih sebagai representasi pemilih dominan di pemilu berikutnya.

Djawa adalah Koentji. Dan Gerindra serta PKS tidak memegang kunci tersebut.

Yah, semoga kekalahan ini tidak memengaruhi kedekatan dua partai ini. Kemesraan ini, janganlah cepat berlalu, begitu kalau kata Iwan Fals.

Tapi entahlah, politik itu dinamis. Tak ada yang pasti. Kemarin-kemarin PKS mantap mendukung Prabowo sebagai calon presiden, ealah, tiba-tiba muncul wacana mereka ingin mengusung calon presiden sendiri.

Dari dulu, begitulah politik, manuvernya tiada akhir.