Depresi, Pemuda Asal Desa Pojok, Kecamatan Pulokulon Grobogan Gantung Diri Di Tempat Sholat

KABARKLAMBU.COM - Pemuda bernama Eko Agus Wahyudi, warga Desa Pojok, Kecamatan Pulokulon, Grobogan nekat mengakhiri hidupnya dengan jalan gantung diri, Jumat (7/4/2017).

Ironisnya, tindakan bunuh diri pemuda 27 tahun itu dilakukan di rumah Budhenya Riyati (60) yang tinggal di Desa Jatiharjo, Kecamatan Pulokulon.

Informasi yang didapat tim kabarklambu.com menyebutkan, peristiwa bunuh diri itu diketahui menjelang isak, sekitar pukul 18.45 WIB. Korban diketahui gantung diri di kamar belakang rumah budhenya yang biasa digunakan untuk tempat salat.
Sebelum gantung diri, sekitar pukul 18.00 WIB, Agus sempat pamit mau salat magrib. Setelah mengambil air wudhu, ia kemudian mengenakan peci putih, kaos hitam yang dirangkapi baju lengan panjang warna coklat dan memakai sarung.

Menjelang Isyak, Riyati mencoba memanggil keponakannya untuk diajak makan malam. Beberapa kali dipanggil, tidak ada jawaban. Kemudian, Riyati bersama anak perempuannya Uki Aryanti (30) menuju kamar belakang.

Saat membuka pintu kamar yang sebelumnya tertutup, keduanya sontak kaget dan langsung berteriak histeris. Sebab, mereka mendapati tubuh Agus sudah tergantung dibawah blandar dengan leher terlilit sarung.

Warga sekitar yang mendengar teriakan tersebut berhamburan ke lokasi kejadian. Beberapa orang diantaranya kemudian mengecek kondisi korban yang diketahui sudah tidak bernyawa.

Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Eko Adi Pramono ketika dimintai komentarnya menyatakan, dari olah TKP dan pemeriksaan yang dilakukan, korban dinyatakan murni bunuh diri. “Tidak ada tanda kekerasan. Korban gantung diri pakai sarung yang difungsikan sebagai tali. Untuk motif bunuh diri masih kita dalami,” jelasnya pada wartawan.

Dijelaskan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, korban diketahui sudah dua hari berada di rumah budhenya. Selain bersilaturahmi, salah satu tujuannya ke tempat budhenya adalah untuk minta informasi pekerjaan sebagai buruh bangunan proyek karena sudah cukup lama menganggur.

Oleh: Sigit P


Related Posts :